Rabu, 21 Agustus 2013

Cerita PPL 1

Awalnya seneng banget ketika tahu kalau belajar teori2 mengajar di kampus telah usai,
Dan saatnya buat praktek langsung di sekolah dasar..
Setelah seminggu berada di sekolah tempat praktek (observasi di kelas), ternyata banyak sekali pengalaman2 yang ternyata jauh dari teori yang ada..
Teori tidak sama dengan prakteknya..
Ternyata praktek mengajar tidak semudah teorinya..
banyak hal diluar dugaan yang ku temui..
Dari siswa yang lebih gaul (?) dari gurunya..
Siswa sekarang yang kurang menghargai gurunya..
Sampai ada beberapa siswa yang berani dengan gurunya..
Hmmm..
Sejenak melihat semua itu, rasanya ingin sekali menangis..
Kenapa calon generasi penerus bisa seperti itu..
Ada apa ini?

Dan sampai sekarang aku masih mencari2 solusi yang tepat buat mengatasi semua itu..
Nikmati prosesnya..
Ikuti alur yang ada..
Cari solusi terbaiknya..
Bismillah..
Semoga selalu dimudahkan dalam kegiatan PPL ini..Amiiin

Selasa, 20 Agustus 2013

BAPAK



Ia adalah orang yang telah mengumandangkan adzan di telingaku untuk pertama kalinya ketika aku terlahir di dunia..
Dia adalah sosok yang selalu memperhatikan anak-anaknya ketika kecil..
Ketika ibu sibuk dengan pekerjaannya, ia selalu dengan sabar merawat dan mendampingi anak-anaknya..
Dia yang selalu menyuapi anak-anaknya dengan tlaten, bahkan memandikan anak-anak setiap hari..
Ketika anaknya tumbuh dan mulai memasuki sekolah TK, ia yang selalu menyiapkan keperluan anaknya dan ia kayuh sepeda tuanya untuk mengantarkan anaknya sekolah..
Setelah ia mengantarkan anaknya ke sekolah, ia kembali ke rutinitasnya untuk pergi ke sawah..
Seakan ia tak mengenal panas saat matahari beraada di atas kepalanya..
Bahkan terkadang ia pun tak mengenal dingin ketika hujan lebat menghampiri..
Itu semua ia lakukan untuk menghidupi anak istrinya..
Aku bangga dengannya..
Dia merupakan orang yang setia dengan ibu..
Ia tidak pernah berpikir untuk mencari pengganti ibu ketika ibu telah tiada..
Sekarang, ketika istrinya telah tiada, ia berjuang sendiri untuk menghidupi anak-anaknya..
Apapun ia lakukan untuk membahagiakan anak-anaknya, dan tetap pada jalan yang benar..
Ketika anak-anaknya tumbuh dewasa..
Dan ketika anaknya memiliki impian dan beberapa harapan yang tinggi..
Ia berusaha untuk memenuhi keinginan anak-anaknya..
Di balik mukanya yang mulai keriput, Ia sungguh sosok yang luar biasa bagiku..